Jumat, 20 Juni 2014

Daftar Riwayat Hidup (Curiculum Vitae)

PENGERTIAN CURICULUM VITAE (DAFTAR RIWAYAT HIDUP)

Curriculum vitae (CV atau Daftar Riwayat Hidup) adalah dokumen yang memberikan gambaran mengenai pengalaman sesorang dan kualifikasi lainnya. Di beberapa negara, suatu CV biasanya merupakan hal utama yang dijumpai seorangmajikan potensial tentang pencari kerja dan sering digunakan untuk menyaring aplikan (orang-orang yang melamar kerja secara daring) ketika mencari pekerjaan, biasanya dilanjutkan dengan wawancara.

7 LANGKAH MEMBUAT CV (CURICULUM VITAE) PROFESIONAL :
1. Menggunakan kertas putih polos untuk CV Profesional
   Kertas putih polos terkesan formal, bersih, nyaman dibaca, sederhana dan menyiratkan niat suci untuk untuk bekerja. Sedangkan kertas yang terdapat gambar latar terkesan kurang formal dan dapat mengurangi kenyamanan membaca. Ukuran kertas yang umum untuk CV (Curriculum Vitae) ialah kertas A4 80 gram atau ukuran lain sejenis.

2. Tampilan yang rapi dan indah (estetik) CV Profesional
   Secara naluriah manusia menyukai hal-hal yang bersifat rapi dan indah. Kerapian dapat mempermudah perekrut memahami CV (Curriculum Vitae). Rapikan format susunan baris, kolom dan tabel sehingga terkesan rapi dan menarik.
    Kerapian dapat menggambarkan seseorang yang tertib, teratur, sistematis juga kemampuan bekerja-sama dengan orang lain. Keindahan dapat menggambarkan kreativitas, ide, humanisme juga kepekaan sosial.
Cermati juga kepada siapa Anda mengajukan CV (Curriculum Vitae). Jika Anda hendak mengajukannya kepada instansi/lembaga yang bersifat konvensional seperti instansi/lembaga pemerintahan, pendidikan atau BUMN, maka unsur kerapian bisa lebih Anda tonjolkan. Jika Anda hendak mengajukannya kepada instansi/lembaga yang bersifat bebas dan menjunjung tinggi kreativitas seperti bidang periklanan, EO (Event Organizer) ataupun penerbitan, maka Anda dapat menonjolkan unsur keindahan pada CV (Curriculum Vitae).


3. Jenis huruf (font) CV Profesional
    Anda dapat menggunakan satu atau dua jenis huruf (font) untuk digunakan dalam penulisan CV (Curriculum Vitae). Secara umum dalam CV (Curriculum Vitae) hanya menggunakan satu jenis huruf. Anda dapat mencoba jenis huruf yang umun terdapat pada komputer-komputer seperti Arial atau Times New Roman. Anda juga dapat mem-variasikan ukuran huruf, misal dengan memperbesar ukuran huruf pada Judul. Ukuran huruf pada isi CV (Curriculum Vitae) umumnya 11pt atau 12pt.

4. Tata bahasa, tanda baca dan ejaan CV Profesional
   Gunakan tata bahasa formal dan gunakan kalimat efektif dalam penulisan CV (Curriculum Vitae) untuk memudahkan perekrut memahami isi CV (Curriculum Vitae) Anda. Perhatikan juga ejaan pada CV (Curriculum Vitae) apakah sesuai dengan EYD begitu pula jika Anda menulis CV (Curriculum Vitae) dalam format Bahasa Inggris.
    Gunakanlah tanda baca yang jelas untuk lebih memudahkan perekrut memahami kalimat yang terdapat pada kalimat dalam CV (Curriculum Vitae) seperti tanda koma, titik, titik dua, dsb. Untuk istilah asing, Anda dapat menggunakan jenis huruf miring (Italic) pada kalimat Anda.
    Anda dapat pula menggabungkan dua bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) dalam penulisan CV (Curriculum Vitae) Anda dengan bahasa utama adalah Bahasa Indonesia. Anda dapat menambahkan bahasa asing tambahan tersebut bersebelahan ataupun tepat di bawah kalimat bahasa utama dengan membedakan formatnya, misal dengan memperkecil ukuran huruf, mencetak miring, memberi warna berbeda dan atau menambahkan tanda kurung.


5. Eksplisit
  Gunakanlah penulisan kalimat dengan jelas dan detail sehingga perekrut dapat menginterprestasikan kalimat dalam CV (Curriculum Vitae) Anda tanpa ambigu. Misalnya dalam CV (Curriculum Vitae) pada bagian pendidikan, Anda menuliskan Sarjana Hukum Universitas Islam Indonesia dengan tidak menambahkan kota lokasinya. Perekrut mungkin sedikit kesulitan dalam mengasumsikan lokasi pendidikan Anda. Maka Anda dapat menambahkan kota lokasi pendidikan Anda menjadi Sarjana Hukum Universitas Islam Indonesia - Yogyakarta.

6. Isi CV (Curriculum Vitae) Profesional
   Isilah CV (Curriculum Vitae) Anda secara padat dan berisi. Kemungkinan besar perekrut tidak punya banyak waktu untuk menyaring semua CV (Curriculum Vitae) yang terkirim dengan membaca secara detail/lengkap keseluruhan isi CV. Perekrut mayoritas hanya membaca poin-poin penting dalam CV (Curriculum Vitae) Anda tanpa banyak memperhatikan secara detail mengenai diri Anda secara keseluruhan, misalnya mengenai makanan kesukaan Anda, nama anak/istri anak Anda dan sejenisnya. Isi CV (Curriculum Vitae) yang dapat Anda tulis antara lain :
  1. Identitas diri (Nama lengkap dengan gelar, Tempat tanggal lahir, Alamat lengkap, Nomor telepon, Alamat email/situs jika ada, Hobi, Tinggi/Berat badan jika diperlukan).
  2. Riwayat pendidikan (Nama Sekolah, Tahun lulus, Jurusan, Nilai, Kota Lokasi, Pendidikan Formal dan Non-Formal).
  3. Pengalaman kerja (Nama Perusahaan, Alamat Perusahaan, Bidang Usaha, Posisi Pekerjaan, Tugas Pekerjaan, Prestasi Pekerjaan dan Lama Anda Bekerja).
  4. Pengalaman organisasi.
  5. Prestasi/penghargaan.
  6. Karya.
  7. Referensi kerja (bila ada).
  8. Konsistensi karir (bila posisi awal Anda bekerja adalah di bidang keuangan sehingga Anda berpindah perusahaan tetap memilih profesi di bidang keuangan).
    Isi CV (Curriculum Vitae) Anda sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan dalam rekrutmen. Karena isi CV (Curriculum Vitae) yang tidak sesuai dengan spesifikasi kualifikasi rekrutmen akan ditinggalkan.
   Tulislah CV (Curriculum Vitae) dengan jujur. Isi CV (Curriculum Vitae) yang jujur akan lebih mudah mendapat respek terutama saat proses wawancara. Dalam proses tersebut biasanya dapat diketahui kejujuran dalam isi CV (Curriculum Vitae).
     Dalam penulisan isi CV (Curriculum Vitae) juga terdapat hal-hal yang sebaiknya dihindari dalam penulisan isi CV (Curriculum Vitae). Di antaranya adalah : Agama (bisa diperdebatkan), Keanggotaan ormas atau partai politik tertentu, Jenis Kelamin (sebagian diperdebatkan), Permintaan gaji (bergantung pada persyaratan kualifikasi) dan Permintaan fasilitas.


7. Jumlah halaman CV Profesional
    Isi CV (Curriculum Vitae) mayoritas tidak lebih dari dua halaman. Pada umumnya hanya satu halaman saja. Namun jika isi dari CV (Curriculum Vitae) Anda banyak dan penting untuk ditampilkan (misal riwayat pekerjaan, pendidikan/kursus, pelatihan dan penghargaan/karya), maka Anda dapat menambah menjadi tiga halaman atau lebih. Berikut adalah contoh CV (Curriculum Vitae) satu halaman yang sering Teras Penganggur gunakan untuk mengajukan lamaran pekerjaan :

~SELAMAT MENCOBA~
 Sumber :


Karangan Ilmiah

KARANGAN ILMIAH
            Pengertian Karya Ilmiah - Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajkan fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan tertentu.
            Karya tulis ilmiah dapat didefinisikan juga sebagai laporan tertulis tentang (hasil) suatu kegiatan ilmiah. Definisi yang lebih kompleks dapat dikemukakan bahwa pengertian karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, tes laboratorium, ataupun kajian pustaka yang didasarkan pada pemikiran (metode) ilmiah yang logis dan empiris. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain.
Pengertian Karya Ilmiah Menurut Eko Susilo, M. 1995:11
Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.
Menutut Jones ( 1960 ) karangan ilmiah dibagi menjadi dua,diantaranya ;
1.      Karangan ilmiah yang ditujukan kepada masyarakat tertentu ( profesional ) yang biasanya bersifat karya ilmia tinggi yang disebut dengan istilah karya ilmiah.
2.      Karangan ilmiah yng ditujukan kepada masyarakat umum yang disebut dengan istilah karangan ilmiah populer.
Tujuan karangan ilmiah;
1.      Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
2.      Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
3.      Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
4.      Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
5.      Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Karya tulis ilmiah dapat dipilah dalam dua kelompok yaitu:
a.      Karya tulis ilmiah yang merupakan laporan hasil pengkajian/penelitian
b.      Karya tulis ilmiah yang berupa tinjauan/ulasan/ gagasan ilmiah.
Meskipun keduanya berbeda, namun sebagai tulisan yang bersifat ilmiah terdapat beberapa ciri yang menunjukkan kesamaan antara lain:
1.         hal yang dipermasalahkan berada pada kawasan pengetahuan keilmuan
2.         kebenaran isinya mengacu kepada kebenaran ilmiah
3.         kerangka sajiannya mencerminan penerapan metode ilmiah
4.         tampilan fisiknya sesuai dengan tata cara penulisan karya
Jenis Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah dapat disajikan dalam bentuk laporan penelitian, artikel ilmiah di jurnal, artikel ilmiah popular di media massa, makalah seminar, buku, diktat, modul, maupun karya terjemahan. Dengan demikian terdapat banyak pilihan bagi guru dalam mengembangkan profesinya melalui karya tulis ilmiah.
1.         Makalah atau paper merupakan rumusan atau simpulan pemikiran sebagai hasil telaah atau pengkajian sederhana dari sebuah referensi bacaan, pemikiran tokoh, ilmuwan atau penulis sebelumnya. Karya ilmiah jenis ini biasa diberikan oleh dosen atau guru kepada mahasiswa atau siswanya. Tujuannya biasa untuk memberikan ruang bagi peserta didik dalam menuangkan gagasan ilmiahnya untuk mengasah kemampuan intelektualnya dalam menanggapi permasalahan yang berkembang. Makalah biasanya disajikan dalam forum seminar, lokakarya, workshop dan sejenisnya.
2.         Laporan praktikum biasanya merupakan laporan tertulis dari serangkaian kegiatan praktikum yang telah dilakukan oleh seorang atau sekelompok siswa. Dalam menuliskan laporan unsur kronologis menjadi sangat penting karena praktik kerja baik di lapangan maupun di laboratorium terdiri dari tahapan-tahapan yang sistematis yang harus dilaporkan secara sistematis juga. Dengan demikian penulisan laporan praktikum dituntut untuk menyampaikan sebuah kegiatan secara sistematis, runtut dan terperinci.
3.         Artikel merupakan gagasan tertulis dari penulis tentang suatu permasalahan yang didasarkan pada kajian pustaka atau hasil penelitian. Artikel merupakan diseminasi pemikiran dari ahli atau seseorang yang secara intens mengamati permasalahan tertentu (pengamat). Artikel hampir mirip dengan makalah, yang membedakan adalah ruang publikasinya. Apabila makalah disampaikan dalam forum seminar atau workshop, artikel dipublikasikan di media massa baik jurnal ilmiah atau media massa (koran atau majalah, yang biasa disebut artikel ilmiah populer). Artikel dapat ditulis dalam berbagai bentuk yaitu opini, essay atau feature. Opini merupakan gagasan pribadi penulis, sedangkan essay merupakan karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang penulisnya (Kamus Besar Bagasa Indonesia, 2005: 308). Sedangkan feature merupakan bentuk penulisan artikel yang berupa berita.
4.         Tugas akhir baik skripsi (tingkat S1), thesis (S2) atau disertasi (S3) merupakan karya ilmiah yang ditujukan untuk mengakhiri studi di perguruan tinggi. Tugas akhir biasanya berupa hasil penelitian dari bidang tertentu (sesuai jurusan atau program studi yang diambil) yang kemudian diujikan secara lisan untuk memperoleh derajat kelulusan dan kelayakan karya tersebut.
Pernyataan ilmiah yang harus kita gunakan dalam tulisan harus mencakup beberapa hal, yaitu :
1.      Harus dapat kita identifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut.
2.    Harus dapat kita identifikasikan media komunikasi ilmiah di mana pernyataan            disampaikan apakah dalam makalah, buku, seminar, lokakarya dan          sebagainya.
3.    Harus dapat diindentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah      tersebut beserta tempat domisili dan waktu penerbitan itu dilakukan.
N     Penyusunan Karya Ilmiah menurut para ahli
1.      Azwardi, 2008 : 111
            Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan.
2.      Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98)
            Klasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas 3 jenis, yaitu (1) karangan Ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan non ilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah antara lain makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain adalah artikel, editorial, opini, feuture, reportase; yang tergolong dalam karangan non ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.
N     Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
A.     Bagian Pembuka
•           Cover
•           Halaman judul.
•           Halaman pengesahan.
•           Abstraksi
•           Kata pengantar.
•           Daftar isi.
•           Ringkasan isi.                 
B.      Bagian Isi
BAB I. Pendahuluan
•           Latar belakang masalah.
•           Perumusan masalah.
•           Pembahasan/pembatasan masalah.
•           Tujuan penelitian.
•           Manfaat penelitian.
BAB II. Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
•           Pembahasan teori
•           Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
•           Pengajuan hipotesis                
BAB III. Metodologi penelitian
•           Waktu dan tempat penelitian.
•           Metode dan rancangan penelitian
•           Populasi dan sampel.
•           Instrumen penelitian.
•           Pengumpulan data dan analisis data.
BAB IV. Hasil Penelitian
•           Jabaran varibel penelitian.
•           Hasil penelitian.
•           Pengajuan hipotesis.
•           Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang   didapatnya.
C.      Bagian penunjang
•           Daftar pustaka.
•           Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
•           Daftar Tabel          
N     Manfaat Karya Ilmiah
            Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut :
•           Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
•           Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
•           Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
•           Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
•           Memperoleh kepuasan intelektual;
•           Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
•           Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
SUMBER :

Metode Ilmiah

Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukaneksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Penelitian ilmiah berfokus pada metode yang kokoh untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan yang valid. Penelitian ilmiah bersifat lebih obyektif karena tidak berdasarkan pada perasaan, pengalaman dan intuisi peneliti semata yang bersifat subyektif. Penelitian iliah melibatkan theory construction dan theory verification. Konstruksi teori yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya. Selanjutnya dengan menggunakan fakta, maka hipotesis tersebut diuji secara empiris.

Unsur Metode Ilmiah
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
1.            Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
2.            Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
3.            Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
4.            Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)

Karakterisasi
                Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan-pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel. Digambarkan dalam bentuk grafik atau dipetakan dan diproses dengan penghitungan statistika seperti korelasi dan regresi.

Umumnya terdapat empat karakteristik penelitian ilmiah :

1.    Sistematik
     Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2.    Logis
     Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bias dengan prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3.    Empirik
      Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu :
a. Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu           sama lain).
b. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c. Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
4.    Replikatif
     Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variable menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.


Langkah-Langkah metode ilmiah
Langkah-langkah yang terdapat pada metode ilmiah antara lain:
1.            Memilih dan mendefinisikan masalah
2.            Survey terhadap data yang tersedia
3.            Memformulasikan hipotesa
4.            Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji    hipotesa
5.            Mengumpulkan data primer
6.            Mengolah, menganalisa serta membuat interpretasi
7.            Membuat generalisasi dan kesimpulan
8.            Membuat laporan

Pelaksanaan metode ini meliputi enam tahap, yaitu :
1. Merumuskan masalah.
2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah.  
3. Menyusun hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara yang berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
5.Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistic untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidk dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal.
6. Menguji kesimpulan untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan dan perlu juga dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji mendukung hipotesis, maka hipotesis itu bias menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.

Sikap ilmiah

Salah satu aspek tujuan dalam mempelajari ilmu alamiah adalah pembentukan sikap ilmiah. Sikap ilmiah tersebut di antaranya adalah :
1. Jujur
2. Terbuka
3. Toleransi
4. Skeptis
5. Optimis
6. Pemberani
7. Kreatif




Langkah-langkah operasional metode ilmiah

Salah satu syarat ilmu pengetahuan ialah materi pengetahuan itu harus diperoleh melalui metode ilmiah. Metode ilmiah tentu harus menjamin akan menghasilkan pengetahuan yang ilmiah, yaitu yang bercirikan objektifitas, konsisten dan sistematik.
Langkah-lagkah operasional metode ilmiah adalah sebagai berikut :
a. Perumusan masalah
b. Penyusunan hipotesis
c. Pengujian hipotesis
d. Penarikan kesimpulan
Kesimpulan
Metode ilmiah merupakan bagian yang paling penting dalam mempelajari ilmu alamiah. Langkah-langkah dalam menerapkan metode ilmiah sebagai berikut :

a.       Menentukan dan memberikan batasan kepada masalah.
Masalah yang dihadapi atau ditemukan dengan kontak fakta dan gejala alam dengan pasti. Disusun suatu rumusan yang tepat.

b.      Menentukan hipotesis atau rumusan pemecahan masalah yang bersifat sementara.
Ada dua pendekatan untuk memperoleh hipotesis atau dugaan, yaitu rumusan atau persyaratan untuk memecahkan masalah. Pendekatan pertama disebut pendekatan induksi, diawali dengan pengumpulan data dan observasi, kemudian menggunakan data itu sebagai dasar perumusan hipotesis. Kedua pendekatan itu masing-masing mempunyai kesempurnaan yang sama.

c.       Menguji dan mengadakan verifikasi kesimpulan.
Di dalam ilmu alamiah kesimpulan bersifat sementara, kesimpulan adalah suatu yang harus diuji. Pengujian-pengujian seperti itu memerlukan data tambahan dengan demikian generalisasi baru akan diperoleh secara terus menerus akan sehingga akan diperoleh kemajuan.
Ditinjau dari sejarah berfikir manusia pada dasarnya terdapat dua cara pokok untuk memperoleh pengetahuan yang benar, yaitu :

a. Cara yang didasarkan pada rasio, faham yang dikembangkan dikenal dengan rasionalisme.
b. Cara yang didasarkan pada pengalaman, faham yang dikembangkan disebut empirisme

Rasionalisme : dalam menyusun pengetahuannya, kaum  rasionalis mempergunakan metode deduktif dasar pikiran yang digunakan dalam penalarannya diperoleh dari ide yang menurut anggapannya sudah jelas, tegas dan pasti dalam fikiran manusia. Menurut mereka pikiran manusia hanyalah mengenali ide/prinsip tersebut kemudian menjadi pengetahuannya.

Empiris : kaum empiris berpegang pada prinsip keserupaan pada dasarnya alam adalah teratur. Kaum empirisme berpendapat bahwa pengetahuan manusia tidak diperoleh lewat penalaran yang abstrak tetapi lewat pengalaman yang kongkrit. Menurut pemahaman mereka, gejala-gejala alam bersifat kongkrit dan dapat dinyatakan lewat tangkapan panca indera.
Kaum empiris sendiri tidak dapat memberikan jawaban yang meyakinkan tentang hakikat pengalaman ini, apakah merupakan stimulus panca indera, persepsi, ataukah esensasi.mereka menganggap dunia fisik adalah dunia nyata, karena merupakan gejala yang diperoleh dengan panca indera. Untuk menangkap gejala fisik yang nyata? Semua telah mengetahui bahwa kemampuan panca indera sangat terbatas dan tidak sempurna. Segala sesuatu yang dilaporkan dari hasil kerja panca indera ini tidak selalu benar.

Sikap alamiah
Orang yang berkecimpung dalam ilmu alamiah akan terbentuk sikap ilmiah yang antara lain ialah :
1.      Jujur
2.      Terbuka
3.      Toleransi
4.      Skeptis
5.      Optimis
6.      Pemberani
7.      Kreatif

Langkah operasional-operasional metode ilmiah.
Langkah-langkah operasional metode ilmiah adalah sebagai berikut :
a. Perumusan masalah, yang dimaksud dengan masalah di sini adalah pernyataan apa, mengapa, ataupun bagaimana tentang objek yang diteliti.

b. Penyusunan hipotesis; yang dimaksud dengan hipotesis adalah suatu pernyataan yang menunjukkan kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang ada.

c. Pengujian hipotesis; yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.

d. Penarikan kesimpulan; penarikan kesimpulan ini didasarkan atas penilaian- penilaian analisis dari fakta (data) untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan telah disetujui atau tidak.
Hipotesis  dapat diterima bila fakta yang terkumpul itu  mendukung pernyataan hipotesis. Bila fakta tidak mendukung maka hipotesis itu ditolak.
Keseluruhan langkah tersebut harus ditempuh melalui urutan yang teratur, langkah yang satu merupakan landasan bagi langkah berikutnya. Dari keterangan-keteranagan tersebut dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis, berlaku umum dan kebenarannya telah teruji secara empiris.

Langkah Pelaksanaan Penulisan Ilmiah

Bentuk laporan penulisan PI, terdiri dari :
1. Bagian Awal

Bagian Awal ini terdiri dari:
1. Halaman Judul
2. Lembar Pernyataan
3. Lembar Pengesahan
4. Abstraksi
5. Halaman Kata Pengantar
6. Halaman Daftar Isi
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya
2. Bagian Tengah.
1. Bab Pendahuluan
2. Bab Landasan Teori
3. Metode Penelitian
4. Bab Analisis Data dan Pembahasan
5. Bab Kesimpulan dan Saran
3. Bagian Akhir.
3.Bagian akhir terdiri dari:
            1. Daftar Pustaka
            2. Lampiran

Penjelasan secara terinci dari Struktur Penulisan Skripsi dapat dilihat sebagai berikut :
A. Bagian Awal.
      Pada bagian ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan penulisan skripsi    yakni sebagai berikut :
1. Halaman Judul
      Ditulis sesuai dengan cover depan Penulisan Skripsi standar sesuai universitas masing – masing mahasiswa.
2. Lembar Pernyataan
      Merupakan halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan skripsi ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap hasil karya orang lain.
3. Lembar Pengesahan
      Pada Lembar Pengesahan ini berisi Daftar Komisi Pembimbing, Daftar Nama Panitia Ujian yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota. Pada Bagian bawah sendiri juga disertai tanda tangan Pembimbing dan Kepala Bagian Sidang Sarjana.
4. Abstraksi
      Yakni berisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari Penulisan Skripsi dengan maximal 1 halaman.
5. Kata Pengantar
       Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan Skripsi (a.l. Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Pembimbing, Perusahaan, dll ).
6. Halaman Daftar Isi
       Berisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan nomor urut halaman.
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar, Daftar Grafik, Daftar Diagram
B. Bagian Tengah.
1. Pendahuluan
       Pada Bab Pendahuluan ini terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi antara lain :
a. Latar Belakang Masalah
Menguraikan tentang alasan dan motivasi dari penulis terhadap topik permasalahan yang bersangkutan.

b. Rumusan Masalah
Berisi masalah apa yang terjadi dan sekaligus merumuskan masalah dalam penelitian yang bersangkutan.

c. Batasan Masalah
Memberikan batasan yang jelas pada bagian mana dari persoalan atau masalah yang dikaji dan bagian mana 
yang tidak.

d. Tujuan Penelitian
Menggambarkan hasil-hasil apa yang bisa dicapai dan diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.

e. Metode Penelitian
Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa data.

Jenis-Jenis Metode Penelitian :
a. Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku atau jurnal.
b. Studi Lapangan : Data diambil langsung di lokasi penelitian.
c. Gabungan : Menggunakan gabungan kedua metode di atas.

f. Sistematika Penulisan
Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Penulisan Ilmiah

2. Landasan Teori
            Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.

3. Metode Penelitian
            Menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada.

4. Analisis Data dan Pembahasan
            Membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.

5. Kesimpulan (dan Saran)
            Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.

- Kesimpulan
Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
- Saran
Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.

C. BAGIAN AKHIR
- Daftar Pustaka
Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan
- Lampiran
Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar, perhitungan-perhi tungan, grafik atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.
Referensi :

http://elfuego10.blogspot.com/2013/04/tugas-4-metode-ilmiah.html